Sabtu, 25 Februari 2017

MATI SEBELUM MATI MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI




MATI SEBELUM MATI MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, “Wahai hamba Allah, sadarilah bahwa engkau hanya sebatas diberi harapan. Maka, jauhilah segala sesuatu selain Allah Azza wa Jalla dengan kalbumu sehingga engkau dapat dekat kepada-Nya. Matilah engkau sebelum mati. Matilah engkau dari dirimu dan makhluk. Sungguh telah diangkat berbagai hijab dari dirimu dan Allah Azza wa Jalla.”
Seseorang bertanya, “Bagaimana saya harus mati?” Lalu beliau menjawab, “Matilah dari mengikuti kemauan, hawa nafsu, tabiat dan kebiasaan burukmu, serta matilah dari mengikuti makhluk dan dari berbagai sebab. Tinggalkanlah persekutuan dengan mereka dan berharaplah hanya kepada Allah, tidak selain-Nya. Hendaklah engkau menjadikan seluruh amalmu hanya karena Allah Azza wa Jalla dan tidak mengharap nikmat-Nya.
Hendaklah engkau bersikap ridha atas pengaturan, qadha dan tindakan-Nya. Jika engkau melakukan hal yang demikian, maka hidup dan matimu akan bersama-Nya. Kalbumu akan menjadi tentram. Dialah yang membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Kalbumu akan selalu menjadi dekat kepada-Nya, selalu terhubung dan bergantung kepada-Nya. Engkau akan selalu mengingat-Nya dan melupakan segala perkara selain Diri-Nya.
Kunci surga adalah ucapan La ilâha illa Allâh, Muhammadur-Rasûlullâh. Sedangkan esok,, kunci surga adalah kefanaan dari dirimu, orang lain, dan segala sesuatu selain Allah, dan dengan selalu menjaga batas-batas syariat.
Kedekatan kepada Allah adalah surga bagi manusia, sedangkan jauh dari Allah adalah neraka untuk mereka. Alangkah indah keadaan seorang Mukmin, baik di dunia ataupun di akhirat. Di dunia dia tidak berkeluh-kesah atas keadaaan yang dia alami, setalah dia memahami bahwa Allah meridhainya, dimana pun dia berada cukuplah bagiannya dan ridha dengan bagian itu. Kemanapun dia menghadapkan wajahnya, dia memandang dengan cahaya Allah. Setiap isyaratnya adalah kepada-Nya. Setiap kebergantungan adalah kepada-Nya. Setiap tawakalnya adalah hanya kepada-Nya.
Berhati-hatilah, jika ada seorang di antara engkau merasa bergembira berlebihan karena telah melakukan ketaatan, karena boleh jadi ada rasa takjub ketika dilihat orang lain atau berharap pujiannya. Barangsiapa di antaramu ingin menyembah Allah, hendaklah memisahkan diri dari makhluk. Sebab, perhatian makhluk pada amal-amal mereka dapat merusaknya. Nabi SAW bersabda, “Engkau mesti ber-uzlah, sebab uzlah adalah ibadah dan bentuk kesungguhan orang-orang shaleh sebelum kalian.”
Engkau mesti beriman, lalu yaqin dan fana dalam wujud Allah, bukan dalam dirimu atau orang lain. Dan, tetaplah menjaga batas-batas syariat dan meridhai Rasulullah SAW. Tidak ada karamah bagi orang yang mengatakan sesuatu selain hal ini. Karena, inilah yang terjadi dalam berbagai shuhuf dan lawh kalam Allah Azza wa Jalla.
Engkau harus selalu bersama Allah; memutuskan diri untuk selalu dengan-Nya; dan bergantung kepada-Nya. Hal demikian akan mencukupkan dirimu dengan pertolongan (ma’unah) di dunia dan akhirat. Dia akan menjagamu dalam kematian dan kehidupan, menjagamu dalam setiap keadaan. Engkau harus memisahkan yang hitam dari yang putih!”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahmani

SUMBER :

HABIB NEON






Dia salah seorang ulama yang menjadi penerang umat di zamannya. Cahaya keilmuan dan ahlaqnya menjadi teladan bagi mereka yang mengikuti jejak ulama salaf
Suatu malam, beberapa tahun lalu, ketika ribuan jamaah tengah mengikuti taklim di sebuah masjid di Surabaya, tiba-tiba listrik padam. Tentu saja kontan mereka risau, heboh. Mereka satu persatu keluar, apalagi malam itu bulan tengah purnama. Ketika itulah dari kejauhan tampak seseorang berjalan menuju masjid. Ia mengenakan gamis dan sorban putih, berselempang kain rida warna hijau. Dia adalah Habib Muhammad bin Husein bin Zainal Abidin bin Ahmad Alaydrus yang ketika lahir ia diberi nama Muhammad Masyhur.
Begitu masuk ke dalam masjid, aneh bin ajaib, mendadak masjid terang benderang seolah ada lampu neon yang menyala. Padahal, Habib Muhammad tidak membawa obor atau lampu. Para jamaah terheran-heran. Apa yang terjadi? Setelah diperhatikan, ternyata cahaya terang benderang itu keluar dari tubuh sang habib. Bukan main! Maka, sejak itu sang habib mendapat julukan Habib Neon.
Habib Muhammad lahir di Tarim, Hadramaut, pada 1888 M. Sejak kecil ia mendapat pendidikan agama dari ayahandanya, Habib Husein bin Zainal Abidin Alaydrus. Menjelang dewasa ia merantau ke Singapura selama beberapa bulan kemudian hijrah ke ke Palembang, Sumatra Selatan, berguru kepada pamannya, Habib Musthafa Alaydrus, kemudian menikah dengan sepupunya, Aisyah binti Musthafa Alaydrus. Dari pernikahan itu ia dikaruniai Allah tiga anak lelaki dan seorang anak perempuan.
Tak lama kemudian ia hijrah bersama keluarganya ke Pekalongan, Jawa Tengah, mendampingi dakwah Habib Ahmad bin Tholib Al-Atthas. Beberapa waktu kemudian ia hijrah lagi, kali ini ke Surabaya. Ketika itu Surabaya terkenal sebagai tempat berkumpulnya para ulama dan awliya, seperti Habib Muhammad bin Ahmad al-Muhdhor, Habib Muhammad bin Idrus al-Habsyi, Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya.
Selama mukim di Surabaya, Habib Muhammad suka berziarah, antara lain ke makam para wali dan ulama di Kudus, Jawa Tengah, dan Tuban, Jawa Timur. Dalam ziarah itulah, ia konon pernah bertemu secara ruhaniah dengan seorang wali kharismatik, (Alm) Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf, Gresik.
Seperti halnya para ulama yang lain, Habib Muhammad juga kuat dalam beribadah. Setiap waktu ia selalu gunakan untuk berdzikir dan bershalawat. Dan yang paling mengagumkan, ia tak pernah menolak untuk menghadiri undangan dari kaum fakir miskin. Segala hal yang ia bicarakan dan pikirkan selalu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebenaran agama, dan tak pernah berbicara mengenai masalah yang tak berguna.
Beliau juga sangat memperhatikan persoalan yang dihadapi oleh orang lain. Itu sebabnya, setiap jam 10 pagi hingga waktu Dhuhur, ia selalu menggelar open house untuk menmui dan menjamu para tamu dari segala penjuru, bahkan dari mancanegara. Beberapa tamunya mengaku, berbincang-bincang dengan dia sangat menyenangkan dan nyaman karena wajahnya senantiasa ceria dan jernih.
Sedangkan waktu antara Maghrib sampai Isya ia perguankan untuk menelaah kitab-kitab mengenai amal ibadah dan akhlaq kaum salaf. Dan setiap Jumat ia mengelar pembacaan Burdah bersama jamaahnya.
Di antara laku mujahadah (tirakat) yang dilakukannya ialah berpuasa selama tujuh tahun, dan hanya berbuka dan bersantap sahur dengan tujuh butir korma. Bahkan pernah selama setahun ia berpuasa, dan hanya berbuka dan sahur dengan gandum yang sangat sedikit. Untuk jatah buka puasa dan sahur selama setahun itu ia hanya menyediakan gandum sebanyak lima mud saja. Dan itulah pula yang dilakukan oleh Imam Ghazali. Satu mud ialah 675 gram. ”Aku gemar menelaah kitab-kitab tasawuf. Ketika itu aku juga menguji nafsuku dengan meniru ibadah kaum salaf yang diceritakan dalam kitab-kitab salaf tersebut,” katanya.
Habib Neon wafat pada 30 Jumadil Awwal 1389 H / 22 Juni 1969 M dalam usia 71 tahun, dan jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pegirikan, Surabaya, di samping makam paman dan mertuanya, Habib Mustafa Alaydrus, sesuai dengan wasiatnya. Setelah ia wafat, aktivitas dakwahnya dilanjutkan oleh putranya, Habib Syaikh bin Muhammad Alaydrus dengan membuka Majelis Burdah di Ketapang Kecil, Surabaya. Sepeninggal Habib Syech beberapa tahun lalu, majlis burdah dan haul kini dikelola oleh para keponakan Habib Syech. Haul Habib Neon diselenggarakan setiap hari Kamis pada akhir bulan Jumadil Awal.
✒️ Ustadz Muhammad Husein Al Habsyi 

SUMBER :

Manaqib Al-Allamah Al-A’rif Billah Al-Quthub Al Habib Ali bin Ja’afar bin Ahmad Al Aydrus Batu Pahat Malaysia



Manaqib Al-Allamah Al-A’rif Billah Al-Quthub Al Habib Ali bin Ja’afar bin Ahmad Al Aydrus Batu Pahat Malaysia.
Nasab beliau.
Beliau adalah salah satu kekasih Allah yang memiliki banyak keutamaan dan kedudukan tinggi di sisi Allah swt.
Nasab beliau selengkapnya adalah Al Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Salim bin Alawi bin Abdullah bin Alawi bin Abdullah bin Alawi bin Ahmad bin Alawi bin Abi Bakar bin Umar bin Abdullah bin Alawi bin Abdullah Al Aydrus bin Abi Bakar bin Abdurrahman As Seggaf bin Muhammad Maulad Dawilah bin Ali bin Alawi bin Al Faqih al Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al 'Uraidhi bin Ja'far Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain putra Sayyiduna Ali Karramallah Wajhah dan Sayyidatuna Fathimah Az Zahra' putri Rasulullah, Muhammad Al Mushtafa saw.
Kelahiran dan perkembangan beliau.
Beliau dilahirkan di Kota Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia pada tahun 1916M. Sejak kecil beliau telah hidup di lingkungan keluarga yang penuh dengan ketaqwaan dan kesolehan, dan dari situlah berawal nur wilayah beliau dan terus memancar.
Pada mulanya beliau belajar ilmu agama pada ayahnya Al Imam Al Arifbillah Al Habib Ja'far bin Ahmad Al Aydrus. Tidak hanya ilmu yang dipelajarinya tetapi pendidikan etika dan adab dalam kehidupan ini beliau juga dapatkan dari sang ayah yang merupakan warisan dari keluarga dan leluhurnya.
Sifat dan perwatakan beliau.
Al Habib Ali bin Ja'far Al Aydrus berkulit putih dan bertubuh sedang. Beliau memiliki sifat 'iffah (menjaga diri dari hal-hal yang tidak baik) dan kebersihan hati. Sikap zuhud terhadap dunia adalah hiasan terindah dalam kesehariannya. Begitu pula sifatnya yang teramat wara'. Beliau terkenal pula dengan istiqamahnya dalam beribadah kepada Allah.
Pada dirinya terpancar sifat kesucian dan ketaqwaan, manis ketika berbicara, lemah lembut tutur kata dan perangainya.
Pindahnya Beliau ke Batu Pahat, Johor, Malaysia.
Ketika ayah beliau Al Imam Al Habib Ja'far bin Ahmad Al Aydrus hendak kembali ke Hadramaut, beliau membawa putera-puteranya; Muhammad, Salim dan Ali yang ketika itu berusia 8 tahun. Kemudian mereka singgah sementara waktu di Singapura, kemudian Johor dan Batu Pahat. Setibanya di Batu Pahat, Al Habib Ja'far meninggalkan puteranya Al Habib Ali di sana, kerana beliau mengetahui bahawa sang putera akan mendapatkan tempat yang mulia di sana dan terpancar pada dirinya keluhuran yang besar. Sementara dua saudara Al Habib Ali, iaitu Muhammad dan Salim dibawa sang ayah ke Hadramaut.
(oleh Al Ustaz Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus Malang, Jawa Timur 1433H)
Ilmu..Amal..Wara'..Khauf..Ikhlas
# Ilahi, Engkau jualah tujuan kami. Keredhaan Engkau jua yang kami cari. #
Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aalihi washahbihi wasallim

SUMBER :

RAHASIA DIBALIK BACAAN TAHIYAT



DIALOG RASULULLAH SAW DENGAN ALLAH SWT
ANDAI kita mengetahui bahwa sebagian dari bacaan shalat itu adalah dialog. antara RASULULLAH SAW dengan ALLAH AZZA WAJALLA, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya ...
ALLAHU AKBAR ternyata bacaan shalat itu dapat membuat kita seperti berada di syurga ...
Mari kita camkan dan renungkan kisah berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita, Masya Allah ...
Singkat cerita, pada malam itu Jibril AS mengantarkan Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril AS tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril AS pun mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk melanjutkan perjalanan sendiri tanpa dirinya ...
Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana ALLAH SWT hingga tiba di Arsy ...
Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Muhammad SAW berhadapan dan berbincang secara langsung dengsn ALLAH Azza wa Jalla...
Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa dahsyatnya moment ini, Masya Allah...
PERCAKAPAN Antara Muhammad Rasulullah SAW dengan ALLAH Subhanahu wata'ala :
a). Rasulullah SAW pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada ALLAH SWT :
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH...
(Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik ALLAH).
b). Kemudian Allah SWT menjawab sapaannya :
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH.
(Segala pemeliharaan dan pertolongan ALLAH untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat ALLAH dan segala karunia-Nya).
c). Mendapatkan jawaban seperti ini, Rasulullah SAW tidak merasa jumawa atau berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya (ini yang membuat kita sangat terharu)...
Beliau menjawab dengan ucapan :
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN.
(Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kpd kami dan semua hamba ALLAH yg shalih).
Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi … itu adalah percakapan Sang Tuhan dan hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA dan mereka saling menghormati satu sama lain, menghargai satu sama lain dan lihat betapa Rasulullah SAW mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan kita ketika Dia dihadapan ALLAH SWT...
d). Melihat peristiwa ini, para malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha tergetar dan ter-kagum2 betapa Rakhman dan Rakhimnya ALLAH SWT, betapa mulianya Muhammad SAW...
Kemudian para malaikat pun mengucap dengan penuh keyakinan :
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH.
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
(Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul Allah).
Jadilah rangkaian percakapan dalam peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam SHALAT yaitu pada posisi TAHIYAT Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan seorang individu yang menyayangi umatnya...
MUNGKIN sebelumnya kita tidak terpikirkan arti dan makma kalimat dalam bacaan ini.
Mudah2an dengan penjelasan singkat ini kita dapat lebih meresapi makna shalat kita. Sehingga kita dapat merasakan getaran yang dirasakan oleh para malaikat disaat peristiwa itu...
وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب
Smg bermanfaat untuk menambah kekhusu'an sholat kita,
Aamiin Allahumma Aamiin...

SUMBER :

CIRI - CIRI SEORANG MURSYID



Diantara tanda-tanda fisik seorang guru Mursyid; Sedikit makan, sedikit bicara, banyak shalat, banyak sedekah dan banyak berpuasa. [Risalah Waladiyah hal. 29, Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali]
Foto : Habib Umar bin Hafidz bersama Al-Arifbillah Al-Habib Hafidz bin Salim bin Hafidz BSA, paman yang sekaligus menjadi ayahnya juga setelah ayah beliau syahid dibunuh kaum Komunis.

SUMBER :

Habib Muhammad Bilfaqih




Habib Muhammad Bilfaqih
Beliau adalah salah satu putra dari wali qutub ahlihadits Al Imam Al Qutub Al Hafidh Al Musnid Prof. Dr. Al Habib Abdullah Bin Al Imam Al Qutub Al Habr
Al Hafidh Al Musnid Al Habib Abdul Qodir Bin Ahmad
Bilfaqih R.A. Ponpes Darul Hadits, malang, jatim)
Habib Muhammad merupakan generasi ke3 penerus
pesantren.


Beliau adalah seorang ulama ahli hadits yang jika menyebutkan hadits lengkap dengan isnad (jalur
periwayat secara sambung menyambung sampai
Rasulullah Saw) cohnya apabila membacakan hadits
beliau akan berkata, "Saya terima hadits ini dari ayah
saya....., ayah saya terima dari syekh..... syekh...
terima dari syekh... syekh... dari syekh... Syekh... " terus sampai kepada Nabi Muhammad Saw.
Beberapa tahun belakangan Habib Muhammad tidak
keluar dari kamarnya, karena sedang uzlah
(mengasingkan diri dari keramain) mensucikan jiwa
dan batinya, serta menyerap ilmu warisan ayahanda
nya. Pada acara haul tahun kemarin secara mengejutkan
Habib Muhammad keluar dari khalwatnya, beliau
mengatakan ada pesan yang harus disampaikan.
Diantara pesanya Habib Muhammad menyampaikan
hadits tentang tanda-tanda akhir jaman yaitu,
BANYAK ULAMA ALIM YANG WAFAT, PERZINAHAN YANG MERAJA LELA, DAN
KEMAKSIATAN dan beliau menekankan agar
berpegang teguh pada ULAMA YANG BENAR-
BENAR MEMAHAMI HADITS.


Semoga Allah panjangkan umurnya, sehatkan
badanya, serta selalu dalam rahmat dan keberkahan.
Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin...


SUMBER :

https://www.facebook.com/1410359762591644/photos/a.1410441615916792.1073741828.1410359762591644/1547476995546586/?type=3&theater

Selasa, 21 Februari 2017

Kemuliaan orang-orang yang berpuasa dari umat Nabi Muhammad SAW Bagian 4




Keistimewaan lainnya yang dikhususkan Allah SWT bagi orang yang berpuasa, ia akan beroleh kesehatan dan kesembuhan dari berbagai pe­nyakit. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyuruh kita (umat-Nya):

صوموا تصحّوا

“Berpuasalah, kalian tentu sehat.”
Al-Baihaqi mengetengahkan sebuah hadits dari Ali bin AblThalib—-karamallahu wajhahu—yang menuturkan, bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam berka­ta:
Sungguhlah bahwa Allah telah mewahyukan kepada seorang Nabi dari Bani Israil: Hendaklah engkau beritahukan kepada umatmu (kaummu), bahwa seorang hamba-Ku yang berpuasa sehari karena mendambakan keridaan-Ku, niscaya Kusehatkan jasmaninya dan Kuberi imbalan pahala besar.”
Rahasia hikmah yang tersirat di dalam hadits beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam itu ialah bahwa puasa memang amat besar pengaruhnya dalam upaya menjaga kesehatan jasmani dan memelihara kekuatan ruhani serta menjaganya dari kekacauan pikiran dan selera nafsu yang biasanya mendorong orang untuk menyantap makanan yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak baik dan bermutu rendah. Menjaga diri dari hal-hal seperti itu adalah merupakan sarana amat penting bagi seseorang untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT. Didalam Al Qur’an Al-Karim Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan atas orang-orang (umat) sebelum kalian, agar kalian bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183).

Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani

Kemuliaan orang-orang yang berpuasa dari umat Nabi Muhammad SAW Bagian 3





Keistimewaan lainnya yang dikhususkan Allah SWT pada pada orang yang berpuasa ialah, bahwa perubahan bau mulutnya (yang sede­mikian rupa) di sisi Allah SWT (dalam pandangan Allah SWT) lebih baik daripada bau minyak wangi (misk). Mengenai itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam sendiri menyatakan:

ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك

“Sungguhlah bahwa perubahan bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah (dalam pandangan Allah) lebih harum daripada bau minyak wangi (misk)”
Keistimewaan lainnya yang dikhususkan Allah SWT bagi orang yang berpuasa ialah dua macam kegembiraan yang diperolehnya. Yaitu, ke­gembiraan sewaktu berbuka puasa dan kegembiraan di kemudian hari pada waktu berjumpa dengan Allah SWT. Kegembiraan mencermin­kan rasa syukur yang sungguh-sungguh dan sempurna kepada Allah, Tuhannya, yang memberi taufik untuk dapat menyempurnakan puasa­nya pada hari itu dan yang mengaruniai kesehatan serta kekuatan un­tuk dapat menunaikan ibadah selengkapnya pada hari itu. Kegembi­raannya dalam itu adalah ibadah, karena bersyukur kepada Allah SWT adalah ibadah, sama dengan zikir (ingat kepada Allah SWT). Mengenai kegembiraannya saat berjumpa dengan Allah SWT pada Hari Kiamat, ialah ketenteraman hati dan keyakinannya yang kuat akan janji Allah SWT, bahwa amal ibadahnya itu akan diterima baik, berupa pahala be­sar yang dapat disaksikannya sendiri di akhirat. Mengenai kegembi­raan itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah menyatakan:

وإنّ للصائم فرحتين : إذا أفطر فرح وإذا لقي الله فرح

“Orang yang berpuasa beroleh dua kegembiraan. Pada waktu berbu­ka puasa ia gembira, dan kelak pada waktu berjumpa dengan Allah ia pun bergembira.” (Diriwayatkan oleh Muslim di dalam Shahih­ya).

Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani

http://www.alhabibahmadnoveljindan.org/kemuliaan-orang-orang-yang-berpuasa-dari-umat-nabi-muhammad-saw-bagian-3/

Kemuliaan orang-orang yang berpuasa dari umat Nabi Muhammad SAW Bagian 2




Bagi mereka (orang-orang yang berpuasa) Allah SWT juga meng­khususkan keistimewaan lain, yaitu Allah SWT membuat puasa mere­ka sebagai benteng yang melindungi mereka dari api neraka. Selain itu puasa pun menjadi penyekat yang menjauhkan mereka dari berbagai macam gangguan nafsu selera. Mengenai itu Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam telah me­negaskan:

اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ حَصِيْنَةٌ مِنَ النَّارِ

“Puasa adalah benteng yang tangguh terhadap api neraka.” (Diriwa­yatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Baihaqi).
Kemudian Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjelaskan kepada kita (umatnya), se­sungguhnya puasa yang bagaimanakah yang dapat membentengi pengamalnya dari api neraka? Beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menjelaskan:

الصيام جنّة من النار فمن أصبح صائما فلا يجهل يومئذ عليه وان امرؤ جهل عليه فلا يشتمه ولا يسبّه وليقل إنّي صائم

Puasa adalah benteng (yang melindungi pengamalnya) dari api neraka seperti benteng yang melindungi kalian dari pertempuran (serangan musuh), selagi benteng itu tidak dibakar dengan kebo­hongan dan pergunjingan.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah).
Dengan penjelasan itu seolah-olah beliau Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam hendak mengatakan, bahwa yang dimaksud puasa dalam hal itu ialah puasanya orang yang dapat menghindari perbuatan durhaka (maksiat), baik yang berupa per­buatan maupun ucapan. Oleh karena itu beliau menekankan, agar orang yang berpuasa jangan sampai berbuat menyimpang dari jalan yang men­datangkan fadhilah. Selain itu ia pun harus dapat menjauhi perilaku yang dapat menjerumuskan dirinya ke dalam perbuatan yang rendah dan nista. Dengan demikian maka puasa yang diamalkan itu benar-benar menjadi benteng tempat berlindung. Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam menyatakan:
“Puasa adalah benteng (perlindungan) dari api neraka. Orang yang pagi harinya berpuasa hendaknya tidak lupa bahwa hari itu ia ber­puasa. Jika ada orang lain yang tidak tahu bahwa ia berpuasa (lalu mengganggu), janganlah ia (yang berpuasa itu) mencaci maki dan mencercanya. Hendaknya ia berkata (saja), ‘Aku berpuasa.'” (Diri­wayatkan oleh An-Nasa’i).

Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani

Kemuliaan orang-orang yang berpuasa dari umat Nabi Muhammad SAW Bagian 1




Diantara berbagai kemuliaan yang dilimpahkan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam ialah fadhilah yang begitu besar dan keagungan sifat yang secara khusus dikaruniakan Allah SWT kepada orang-orang yang berpusa dikalangan umat ini. Kebaikan-kebaikan sifat yang banyak itu akan kami sebutkan beberapa yang penting disertai dengan dalil-dalilnya.
Bagi orang-orang yang berpuasa Allah SWT mengkhususkan pintu disurga yang disediakan bagi mereka untuk masuk kedalamnya pada hari kiamat kelak. Itu menunjukan betapa tingginya kemuliaan mereka. Pada hari itu akan terdengar suara mereka bertanya-tanya; “Manakah orang-orang yang berpuasa?” sumber suara itu seseungguhnya sudah melihat baik mereka yang dekat maupun yang jauh. Semua mata memandang kearah mereka dan semua orang mengdongak untuk dapat menyaksikan dengan harapan akan termasuk dalam rombongan yang berbahagia menjadi penghuni surga. Sedangkan manusia-manusia yang lain merasa kecewa dan menyesal Karena ketika hidup didunia mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat kebajikan. Mereka menyesal Karena telah membuang-membuang waktu yang amat berharga. Suasana seperti itu digambarkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa aalihi wa shahbihi wa salam Seperti berikut:

انّ في الجنّة بابًا يقال له الرّيّان يدخل منه الصّائمون يوم القيامة لايدخل أحدٌ غيرهم يقال: أين الصّائمون؟ فيقومون فإذ دخلوا اغلق عليهم فلم يدخل منه أحدٌ

Disurga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan, dari situlah orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat akan masuk surga. Selain mereka tidak seorangpun yang masuk pintu itu, terdengar suara bertanya-tanyaManakah orang-orang yang berpuasa?” mereka berdiri lalu masuk. Kemudian pintu itu ditutup demikian kuat dan rapat sehingga tak seorang pun yang masuk selain mereka.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Bukhari beserta Muslim).

Sumber : Terjemah Syaraf al-Ummah al-Muhammadiyyah Karya Sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hassani

NASEHAT MAULANA AL-HABIB LUTFI BIN YAHYA TENTANG ANAK SHOLEH




Bagaimana mungkin bisa punya anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya, kalau orang tuanya saja ingkar dan tidak pernah mendatangi para kyai, ulama dan orang saleh.
Ayah Imam Ghazali itu bukan ulama, akan tetapi beliau hormat, mendekat dan mencintai ulama. Meskipun penghasilannya tidak seberapa, beliau menyisihkan untuk membeli manisan yang ia hadiahkan kepada para ulama, seraya memohon kepada Allah agar dianugrahi anak sholeh seperti ulama-ulama yang ia kagumi.
Allah menganugrahinya dua putra yang sholeh, keduanya menjadi ulama besar, keduanya terkenal di dunia Islam. Pertama, Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, kedua Ahmad bin Muhammad al-Ghazali. Orang biasa bisa melahirkan dua orang hebat karena cinta dan hormatnya kepada para ulama.
Kita sekalian meskipun orang biasa, bukan
keturunan Kiai, bukan keturunan ulama, bisa mempunyai anak-anak yang sholeh. Jangan berkecil hati, berdoa, dan mendekatlah kepada para kyai, para ulama. Allah Maha
mendengar, akan mengabulkan doa hamba--hambaNya.
ﺭﺏ ﻫﺐ ﻟﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ
”Ya Rabb-ku, anugrahkanlah kepadaku(seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh.
(QS. Ash-Shaffaat: 100)

SUMBER :

Sang Jenderal Khoriqil 'Adah || Al Habib Syaikhon bin Mustofa Al Bahar







Foto ini bukanlah seorang Militer ataupun Polisi sungguhan, Bukan pula orang gila !!
Namun beliau adalah “Al Habib Syechan bin Musthofa Al Bahar” ( Wan Sehan ) Seorang yang Sering sekali disebut-sebut oleh para Ulama'-Ulama' dan Para Habaib sebagai Waliyulloh yang Jadzab (nyeleneh) yang Sering Menghilang jika sudah karomahnya terlihat disuatu tempat.
Beliau Sangat susah dicari karena sering berpindah-pindah tempat dengan cepat.
Bahkan Al Habib Umar bin Hafidz (ulama Yaman, Guru Habibana Al Maghfurlah Habib Munzir, Habib Novel& Habib Ahmad bin Jindan) Terkadang disela asyiknya mengajar santri di Rubat Darul Musthofa Tarim Hadramaut Yaman sering berkata. “kita kedatangan seorang Waliyulloh Wan Syechan, Tapi tidak terlihat oleh para Jama'ah.
Diantara karomah karomah beliau :
√ Kisah Jadzab 1
Suatu ketika sebut saja Si A bersama Jama’ah mau berangkat ke acara Maulidan lalu sambil lewat menyapa sang habib: “Habib ayo kita ke Maulidan nanti kemaleman”. maka Si Habib Syechan menjawab sambil marah-marah. ”Sudah sana berangkat, Heh Kyai ente aja duluan ! nanti ane nyusul, berisik aja loe..!”
Tapi Begitu Si A tiba di majelis betapa kagetnya, ternyata entah lewat mana sang Habib Syechan itu, ternyata beliau sudah berada dideretan jama’ah terdepan bersama para Habaib dan Ulama lainnya. Si A hanya berkata dalam Hati.
“Subhanallah..”
Sambil senyum senyum dan geleng geleng kepala.
Kemudian sang habib itu menyalami para jemaah sambil peluk, sambil berkata.
“Ahlan Wa Sahlan Hehehe… barokah afwan ane sampe duluan ente belakangan, kikikik… semuanya ayo… mari, tafaddhol…”
Setelah Selesai acara doa, dan hindangan sudah keluar, keunikan lagi terjadi.
Semua hidangan Yang ada diacak-acak oleh beliau, semua makanan dicomot dicobain.
Bagi yg belum tahu siapa beliau hanya bisa tercengang campur kaget.
Si A sempat memberitahu kepada mereka agar dibiarkan tingkahnya itu, dan para Ulama dan Habaib yang Hadir Saat itu hanya bisa tersenyum.
Lalu Habib Syechan berdoa komat kamit… terdengar sebait. “barakallah… Insyaallah”….
√ Kisah Jadzab 2
Ada suatu kejadian yang lebih mengherankan lagi Di waktu Adzan maghrib berkumandang tepat di depan Musholla, Sang Habib Syechan itu membawa Gitar dan teriak teriak disaat jama’ah akan melangsungkan sholat maghrib.
Maka tentu saja hal ini membuat marah sang Marbot Mushollah, maka dengan lantangnya sang Marbot itu mencaci maki Habib Syechan habis habisan.
Tiba tiba Habib Syechan menjepit leher Marbot tersebut dan di benamkan kedalam ketiaknya.
Dan tiba tiba Sang marbot itu menangis sambil mengatakan ”Saya lihat Masjidil Haram Di Makkah… Saya lihat Baitullah dan Ka’bah di Mekkah…”. dan akhirnya si Marbot tersebut segera meminta maaf kepada Sang Habib Syechan..
√ Kisah Jadzab 3
Ada Sebuah rumah dari seorang keluarga miskin, dia hanya pedagang kecil di siang hari, tiba tiba didatangi oleh sang habib Syechan, maka tanpa permisi terdahulu beliau langsung nyelonong masuk kerumahnya tampa minta izin terdahulu, beliau langsung menyantap makanan yang ada dimeja makanNya.
Akhirnya sang Tuan Rumah hanya bisa melongo tanpa berkata apapun.
kemudian setelah selesai Menyantapnya sang Habib pun pamit, sambil berkata. “Teeerimakasih ya, assalamu’alaikum…” . Heran dan tak habis fikir tuan rumah hanya bisa melongo.
“Subhanallah”
Anehnya tak berapa lama kemudia Si keluarga Miskin pedagang lecil itu mendapatkan rezeki yang tak disangka sangka dan kini Mereka menjadi pedagang besar dan Kaya Raya.
Menurut segelintir orang yang faham artinya, jika Seandainya Tuan Rumah tadi marah-marah dan tak terima, maka tidak akan menjadi seperti skrg, bisa menjadi orang yang kaya raya.
Wali Jadzab
√ Kisah Jadzab 4
Kisah lain lagi, ada seorang tukang ES Cendol di Madrasah Al Wathoniah Klender Jakarta Timur, Es nya diambil segelas tanpa permisi apalagi bayar… he heee… Namun si tukang Es hanya geleng geleng kepala tanpa komentar.
Sempat dia ingin mau marahi sang Habib Syechon itu, namun diberitahu oleh Pak Satpam yang mengenal sang Habib itu, lalu si tukang Es hanya bisa diam.
Begitu selesai, tak berapa lama setelah sang Habib pergi, segerombolan orang entah dari mana memborong semua Es cendolnya dengan bayaran yang lebih, hingga dia tidak perlu lagi berjualan hingga larut malam… benar benar laris manis…barokah sang habib..
Menurut seorang kerabat beliau bernama Sania ibrahim , bahwa untuk dapat bertemu dengan Habib syaikhon mudah saja asalkan punya niat yang baik untuk bersilahturahim , karena Habib Syaikhon sering berpindah pindah tempat , kadang beliau ada di Makam Ayahnya di Masjid Baidho di lubang buaya jakarta timur dan terkadang ada di Gang Nangka Bintara 3, dan menurut cerita kalau bertemu beliau akan di sambut Khodam ( jin ) di depan pintu dan hanya orang orang yang sholeh dan punya niat yang baik yang dapat berjumpa dengan beliau dan apapun kata kata Habib Syechan dan kelakuan beliau jangan di terjemahkan dan diartikan seenaknya karena yang tahu maksudnya hanya Alloh swt.
Masih banyak lagi kisah kisah tentang beliau yang saya dengar dari para guru, beliau para guru hanya pesan bila dan barangkali suatu waktu anda ketemu sang habib eksentrik itu kemudian tiba tiba istri/suami anda atau anda sendiri dibentak-bentak dan dimaki-maki sebaiknya anda diam dan bersabar… biarkan beliau sesukanya toh kita tidak tau kehendak Alloh yang bisa saja melalui perantara beliau dan Hanya Alloh lah Sang Maha Tahu…
Karamah yang dimiliki para Wali adalah merupakan sesuatu perkara yang terjadi diluar kemampuan akal manusia biasa untuk memikirkan atau menciptakan.
Perkara itu (karomah) diberikan Alloh kepada hamba pilihanNya. Setiap sikap perbuatan dan ucapannya serta keadaan hatinya selalu bergerak dalam khasanah Alloh semata.
Oleh karena itu bagi Waliyulloh dengan Karamahnya kadang-kadang tampak keanehan-keanehan baik dalam sikap tindakan dan ucapan yang tidak begitu saja mudah bagi akal manusia biasa untuk memahaminya.
Semoga Alloh Swt dapat mempertemukan kita juga mungkin para muhibbin dengan Habib Syechan Al Bahar sekedar mencium tangan dan menjabat tangannya sebagai rasa Mahabbah dan cinta terhadap Ulama dan habaib.
Begitulah cara Allah menyembunyikan para kekasih Nya… Ada Rahasia Dibalik Rahasia… sebutlah namanya di dalam tawasul hadirkan beliau.
Wallohu a’lam
©zawiyyahmahabbah®2017™

SUMBER :

Shalawat kepada nabi menjadi sebab kebaikan untuk org tua kita ....Allohumma? AAMIIN...



*من اللطائف العجيبة التي وردت عن الشيخ الشنقيطي قوله *: 🍁 .
Dari pembahasan yang . dari As-Syeikh As-Syanqitii,perkataan beliau
.
🌺 *إن الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم تُعد من بر الرجل لأبيه*. .
Sesungguhnya sholawat kepada Nabi Saw termasuk bentuk dari berbaktinya orang tersebut kepada ayahnya
.
🍃 *وذلك أن الملك الذي يبلغ النبي صلى الله عليه وسلم صلاة الناس عليه يقول : .
Dan itu karena,malaikat yang menyampaikan sholawat orang tersebut kepada Nabi Saw,malaikat tersebut berkata; "
يا محمد إن فلان بن فلان صلى عليك" .Wahai Nabi Muhammad,sesunguhnya fulan bin FULAN telah bersholawat kepadamu
.
فيكون المرء سببا في ذكر اسم أبيه في حضرة رسول الله صلى الله عليه وسلم
.
Maka menjadi,orang yang sholawat kepada Nabi,sebagai sebab disebut nama ayahnya dihadapan Nabi Saw
.
و هذا من أعظم الإحسان.*📿
Dan ini merupakan sebaik-baik ketoatan. 🍀اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد واله وصحبه 🍀


SUMBER :

https://www.facebook.com/Al.Madad.Ya.Rasulallah/photos/a.1667472940135435.1073741829.1663450840537645/1850018388547555/?type=3&theater

Orang-Orang yang Dilewatkan Munkar-Nakir di Kubur






Mengingat hebatnya tanya-jawab di kubur, setiap manusia perlu mempersiapkannya sejak semasa hidup. Bahkan kalau perlu, manusia melakukan sesuatu agar ia terbilang orang-orang yang dikecualikan dari pertanyaan dua malaikat yang hebat itu. Demikian disebutkan Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin dalam karyanya Busyrol Karim.


والسؤال لكل مكلف إلا من استثني كالأنبياء والشهداء والصديق والمرابط والمبطون وملازم قراءة تبارك أو حم السجدة كل ليلة والميت بالطاعون أو يوم الجمعة وكذا كل شهيد كما قاله القرطبي. ومن لايسأل في قبره لايعذب فيه. وكل مؤمن يوفق للجواب ولو عاصيا ولو بعد تلجلج.Artinya, pertanyaan malaikat di kubur, berlaku bagi setiap mukallaf kecuali orang yang dibebaskan. Mereka yang dibebaskan misalnya para nabi, syuhada, siddiq, penjaga di perbatasan daerah musuh, wafat karena sakit perut, orang yang melazimkan bacaan surat “Tabarok” atau “Haa Miiim As-Sajdah” setiap malam, mereka yang mati diserang penyakit sampar, atau mereka yang wafat hari Jum’at. 

Demikian berlaku bagi orang mati syahid. Demikian disebutkan Al-Qurthubi.Sementara orang yang tidak ditanya Munkar-Nakir, tidak akan disiksa di kuburnya. Setiap orang beriman meskipun bermaksiat, akan diberi taufiq untuk menjawab pertanyaan malaikat. Tetap diberi taufiq kendati setelah tergagap-gagap saat ditanya.

Untuk itu, sebaiknya manusia betul-betul mempersiapkan sejak dini masa depannya untuk di dunia, di alam barzakh, maupun di akhirat kelak. Dengan persiapan yang cukup, insya Allah masa depan sekurang-kurangnya lebih sejahtera. Wallahu A’lam. (Alhafiz K)

Setiap kali meninggal, manusia mesti kembali kepada Tuhannya. Namun demikian, ia akan memasuki alam kubur terlebih dahulu. Di alam inilah, malaikat Munkar dan Nakir bekerja. Dua malaikat ini akan menanyakan sikap si mayit perihal tuhan, malaikat, agama, kitab, kiblat, rasul, takdir, nikmat-siksa kubur, hari Kiamat, Surga-Neraka, dan lainnya.

<>Dalam tanya-jawab inilah penentuan nasib si mayit ke depannya. Kalau di tahap ini gagal, ia akan sengsara di kubur hingga hari Kiamat tiba. Ia akan mengalami pelbagai macam siksa kubur yang dahsyat dan mengerikan. Lebih-lebih nanti pada hari Kiamat kelak.

SUMBER :
http://www.nu.or.id/post/read/56871/orang-orang-yang-dilewatkan-munkar-nakir-di-kubur




RAHASIA ZUHUD MENURUT SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI




Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang bermujahadah di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS 29: 69)
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Hendaklah engkau termasuk golongan orang-orang yang zuhud. Engkau harus rela terhadap peraturan-Nya. Dialah Yang membolak-balikkan setiap jiwa di tangan takdir-Nya. Jika selaras dengan-Nya, maka Allah akan mengalihkan kepada kehendak-Nya. Dan, berbahagialah orang yang selalu menerima takdir, menunggu setiap perlakuan Pemegang takdir, beramal sesuai takdir, berjalan bersama takdir, dan tidak mengingkari nikmat yang telah ditakdirkan.
Ingatlah bahwa salah satu tanda kenikmatan dari Pemegang takdir adalah rahmat-Nya. Jika hati seorang hamba telah sampai kepada Allah, Dia akan membuatnya cukup dari makhluk-Nya; mendekatkan dirinya kepada-Nya, mengokohkan dan memilikinya. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Sungguh engkau pada hari ini, di tangan Kamilah tempat ang sangat aman.” (QS 21; 54)
Dia menempatkanmu dalam kerajaan-Nya sebagaimana Dia telah menempatkan Yusuf a.s. untuk mengurus dan mengatur kerajaan di Mesir. Dia telah menjadikan Yusuf a.s. merasa aman dengan segala khazanahnya.
Demikian pula keadaan hati, jika telah bersih maka akan tampak kejernihan dan kesuciannya dari perkara-perkara selain Allah. Dia akan mengokohkan hati dan kerajaan-Nya di dunia dan akhirat bagi hamba-Nya. Lalu, ia akan menjadi kiblat bagi para murid. Dan, ingatlah bahwa jalan menuju keadaan ini adalah ilmu dan amal.
Maka, janganlah kau membiasakan diri dalam berbuat bathil dan malas dalam ketaatan kepada Allah, karena hal itu akan menjadi bencana bagimu!"
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani

SUMBER :

WALI ALLAH





"Sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah SWT."
Seorang dari sahabatnya berkata, "Siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Dan apa amal perbuatan mereka? Semoga kita dapat mencintai mereka." Rasulullah Saw menjawab dengan sabdanya, "Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda yang dengannya mereka saling memberi. Demi Allah, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita."
(HR. an-Nasa'i dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
Orang orang ini disebut wali allah
Wali-wali itu merupakan orang-orang yang akan meneruskan hidup suci dari Rasulullah Saw, orang-orang yang mujahadah, orang-orang yang menjaga waktu ibadah, yang berlomba lomba mengerjakan taat, yang tidak ingin lagi merasakan kelezatan lahir, kenikmatan panca indera, mengikuti jejak Rasulullah Saw, mencontoh perbuatan Muhajirin dan Anshar, lari ke gunung dan gua untuk beribadah, melatih hati dan matanya untuk melihat Tuhan, merekalah yang berhak dinamakan Atqiya’, Akhfiya’, Ghuraba’, Nujaba’, dan lain-lain nama-nama sanjungan yang indah yang dipersembahkan kepada mereka....

Syaikh Abu Yazid al-Busthami RA mengatakan:
"Para wali Allah merupakan pengantin-pengantin di bumi-Nya dan takkan dapat melihat para pengantin itu melainkan ahlinya. Mereka itu terkurung pada sisi-Nya di dalam hijab (dinding penutup) kegembiraan dan takkan dapat melihat kepada mereka seorang pun di dunia ini maupun di akhirat, yakni tiada dapat mengetahui rahasia mereka".
Smg kita dikumpulkan bersama mereka.

SUMBER :

TERNYATA MALAIKAT TIDAK DIBERI KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN




(Sungguh merugi bila anda tidak menyelesaikan baca'an tulisan ini)
Berkata Ibnul Qudamah: "sangat dimakruhkan orang yang menghatamkan Al-qur'an lebih dari 40 hari".
Berkata Imam Qurtubi: "40 hari adalah waktu bagi orang -orang yang punya kelemahan membaca Al-qur'an dan orang memiliki banyak kesibukan".
Adakah di antara kita dalam sebulan atau 40 hari mengkhatamkan Al-qur'an..??
Jika kita memang orang yang berakal akan bergetarlah jiwa ini (karena kelalaian).
*di antara kebaikan Al-qur'an bahwa Allah akan memberkahi pembaca dan penghafalnya*
Berkata Abdul Malik bin Umair:
"Satu-satunya manusia yang tidak pikun adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".
Dalam redaksi lain
"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur'an".
Berkata Al-imam Qurtubi:
"Barang siapa yang membaca Al-qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".
Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.
"Perbanyaklah membaca Al-qur'an jangan pernah kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan setara dengan yang kamu baca".
Berkata Ibnu Solah:
"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca Al-qur'an, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari baca'an manusia".
Berkata Abu Zanad:
"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan pada nya ada yang membaca Al-qur'an".
Qiila : "tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala".
Bergantunglah pada Alqur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan.
Allah berfirman: "ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu yang penuh keberkahan agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya".
Berkata sebagian ahli tafsir
"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur'an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".
"Saya memohon kepada Allah agar mberikan taufiqnya kepada saya dan kalian semua untuk selalu membaca Al-qur'an dan mengamalkan kandungannya".
Bila anda Cinta pada Alqur'an maka sebarkanlah,,,
demi Allah, sekian banyak orang yang membaca Alqur'an maka pahala anda akan selalu mengalir...
Semoga bermanfaat

SUMBER :

BUKAN SEKADAR CINTA BIASA




Menurut Imam Al-Ghazali, Allah SWT pernah menurunkan wahyu kepada Nabi Dawud a.s.: “Wahai Dawud! Sampai kapan engkau menyebut-nyebut surga dan tak pernah meminta perasaan rindu kepada-Ku?”
Nabi Dawud a.s. bertanya, “Siapakah orang-orang yang merindukan-Mu, ya Allah?”
Lalu, Allah menjawab, “Orang-orang yang merindukan-Ku adalah mereka yang Aku bersihkan dari segala kotoran dan Aku peringatkan mereka agar selalu waspada dan berhati-hati. Aku lubangi hati mereka agar mereka dapat melihat-Ku. Aku genggam hati mereka dengan tangan-Ku dan Aku letakkan di lapisan-lapisan langit-Ku. Lalu, Aku panggil malaikat-malaikat-Ku. Setelah berkumpul, mereka lalu bersujud kepada-Ku.
Lalu, Aku katakan kepada mereka: “Aku memanggil kalian bukan untuk bersujud kepada-Ku. Aku memanggil kalian semua untuk mempertunjukkan hati orang-orang yangmerindukan-Ku.”
Sungguh Aku bangga kepada kalian, wahai orang-orang yang merindukan-Ku. Hati kalian menyinari malaikat-malaikat-Ku di seluruh penjuru langit-Ku, sebagaimana matahari menyinari bumi.
Wahai Dawud! Aku ciptakan hati orang yang merindukan-Ku itu dari keridhaan-Ku. Aku pun menganugerahkan hati itu cahaya wajah-Ku. Aku jadikan mereka juru bicara-Ku dan Aku jadikan tubuh mereka tempat Aku memandangi bumi. Aku lukai hati mereka sebagai jalan untuk melihat-Ku sehingga kerinduan mereka terus-menerus bertambah setiap hari.”
--Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa asy-Syawq wa al-Uns wa ar-Ridha

SUMBER :

Sabtu, 18 Februari 2017

REFLEKSI DAN TINDAKAN




Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Memiliki sumber daya manusia yang berlimpah dan sumber daya alam yang luar biasa. Tetapi sayang, Indonesia bukanlah negara maju (kaya) untuk saat ini, Indonesia belum mampu memberdayakan kekayaan yang berserak di tanah air. Bisa dianalogikan, kita adalah balita yang diberikan uang begitu banyak. Walau sangat berharga, toh kita belum bisa memanfaatkannya secara optimal.

Perbedaan antara negara berkembang dan negara maju tidak bergantung pada umur negara itu. Contohnya negara India dan Mesir, yang umurnya lebih dari 2000 tahun, tetapi mereka tetap terbelakang (miskin).

Di sisi lain, Singapura, Kanada, Australia dan New Zealand, negara-negara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalam membangun, saat ini mereka adalah bagian dari negara maju di dunia dan penduduknya tidak ada lagi yang kekurangan.

Ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara juga tidak menjamin negara itu menjadi kaya atau miskin.
Tidak percaya??
Mari kita lirik negara Jepang. Jepang mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan.

Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi yang di akui dunia. Jepang laksana suatu negara "industri terapung" yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

Contoh lainnya adalah negara Swiss. Swiss tidak mempunyai perkebungan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. 

Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. Swiss juga tidak mempuanyai cukup reputasi dalam keamanan, integritas, dan ketertiban. Tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

Para eksekutif dari negara maju berkomunikasi dengan temannya dari negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan.
Ras atau warna kulit juga bukan faktor penting. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju (kaya) di Eropa.

Lantas, apa perbedaannya???


Perbedaannya adalah pada SIKAP/PRILAKU masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalu KEBUDAYAAN DAN PENDIDIKAN

Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut..
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan dan hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung dan investasi
8. Mau bekerja keras
9. TEPAT WAKTU

Di negara miskin dan bekerbang, HANYA sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prisip dasar kehidupan tersebut.
Kita bukan miskin karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita. 
Kita terbelakan/miskin/lemah karena prilaku kita yang kurang/tidak baik akibat pendidikan yang kurang dan budaya yang terkikis menghilang.
Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi dan negara.

Terus sampai kapankah kita akan mempertahankan kondisi ini???

Jangan pernah mencoba meminta perubahan terhadap orang lain, jika kita belum berniat melakuaknnya.

Untuk itu, Lakukan lah perubahan yang dimuali dari DIRI KITA SENDIRI, dimuali dari HAL YANG KECIL dan lakukan MULAI SAAT INI JUGA...!!!!!