"Sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah SWT."
Seorang dari sahabatnya berkata, "Siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Dan apa amal perbuatan mereka? Semoga kita dapat mencintai mereka." Rasulullah Saw menjawab dengan sabdanya, "Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda yang dengannya mereka saling memberi. Demi Allah, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita."
(HR. an-Nasa'i dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
Orang orang ini disebut wali allah
Wali-wali itu merupakan orang-orang yang akan meneruskan hidup suci dari Rasulullah Saw, orang-orang yang mujahadah, orang-orang yang menjaga waktu ibadah, yang berlomba lomba mengerjakan taat, yang tidak ingin lagi merasakan kelezatan lahir, kenikmatan panca indera, mengikuti jejak Rasulullah Saw, mencontoh perbuatan Muhajirin dan Anshar, lari ke gunung dan gua untuk beribadah, melatih hati dan matanya untuk melihat Tuhan, merekalah yang berhak dinamakan Atqiya’, Akhfiya’, Ghuraba’, Nujaba’, dan lain-lain nama-nama sanjungan yang indah yang dipersembahkan kepada mereka....
Syaikh Abu Yazid al-Busthami RA mengatakan:
"Para wali Allah merupakan pengantin-pengantin di bumi-Nya dan takkan dapat melihat para pengantin itu melainkan ahlinya. Mereka itu terkurung pada sisi-Nya di dalam hijab (dinding penutup) kegembiraan dan takkan dapat melihat kepada mereka seorang pun di dunia ini maupun di akhirat, yakni tiada dapat mengetahui rahasia mereka".
Smg kita dikumpulkan bersama mereka.
SUMBER :


Tidak ada komentar:
Posting Komentar